Chapter 3 “Do you want
to be my girlfriend?”
Jang Mi tengah
bersandar pada tepi jendela. Arah matanya terlihat nanar. Ia memandangi sebuah
bingkai foto. Dengan gambar dirinya bersama seorang namja disana. Kemudian ia
mengalihkan pandangannya pada langit yang gelap. Tidak ada bintang yang
memancar disana. Sungguh gelap. Seperti suasana hatinya sekarang ini.
Ia tidak bisa menyangkal bahwa ia sangat merindukan namja
yang ada difoto itu. Seseorang yang dulu pernah berjanji akan terus bersamanya.
Tapi pada akhirnya. Namja itu meninggalkannya. Bahkan tanpa berpamitan.
Jang Woo yang tak sengaja melihat adiknya itu tengah
bersedih. Perlahan menghampirinya. Mencoba menghiburnya dan memintanya untuk
berbagi kisah.
Air mata Jang Mi mulai turun saat melihat Jang Woo
dihadapannya. Dengan penuh kasih, Jang Woo segera memeluk Jang Mi dan
membiarkan airmatanya membasahi bajunya.
###
Jong
Hoon memandangi langit tanpa bintang itu kesekian kalinya. Ia merasa hari ini
sangat suram. Perasaannya hampa dan otaknya tidak bisa berpikir dengan tenang.
Entah apa yang tengah ia pikirkan. Ia merasa serba salah.
Ia
merebahkan tubuhnya dengan keras ke atas tempat tidur. Sekilas ia melihat
kearah gitarnya yang bersandar rapi didekat lemarinya.
Perlahan
ia bangkit dan mengambil gitar itu. Ia memetik senar gitar itu dengan lembut.
Malam yang sunyi. Hati yang hampa. Nada yang mengalir sedih. Ia pun mulai
bernyanyi. Seirama dengan perasaannya saat ini.
Saranghanda
Mianhada geurae deoneun andwae gesseo
Nan dagagai jagyeog
jocha eobseo nal sarang hajima
Naegen maeumeul nae
eojull yeoyudo eobseo
Maeireul himgyeobge
salgo haruga beogeowo ulgo
o.. Nan.. nege
julsu su itneunge eobseo missing U
Ddaddeutan maldo
mothae I missing U
Gamhi baral sudo eobseo I missing U
Ireohke mireona
Naegen gajingan
simjangppun mothnan nomira
Chamgo isseo
apeujiman naegen nunmuldo sachiya
Neol barabol
jagyeog jocha eobseo
Nal barabojima
Ara neo itneun
geugose nae mami isseo
Sumgyeori daheul
georie eonjena gateun jarie
o.. Nan.. nege
julsu su itneunge eobseo missing U
Ddaddeutan maldo
mothae I missing U
Gamhi baral sudo eobseo I missing U
Ireohke mireona
Jong
Hoon mengakhiri nyanyiannya. Sekarang ia yakin. Sepertinya ia benar2 jatuh
cinta pada Jang Mi. Yeoja yang tak sengaja sudah membuatnya kesal.
Ia
memegangi dadanya dan menatap langit penuh nanar.
***
Jong
Hoon menatap keluar jendela kelasnya. Memperhatikan siswa lain yang tengah asik
bermain bola basket dilapangan. Tapi kemudian matanya beralih pada seorang yeoja yang menarik perhatiannya.
Yeoja
bertubuh tinggi dengan rambut yang dikuncir. Melintas tak jauh dari kelasnya.
Dia tersenyum manis pada teman yang ada disebelahnya. Membuat Jong Hoon ikut
tersenyum.
Min Hyun
yang sedari tadi tengah berbicara serius dengan Kim Joon jadi teralih. Saat
melihat teman yang ada dibelakangnya itu sedang senyum-senyum sendiri sambil
melihat keluar jendela.
Karena
rasa penasaran, Min Hyunpun menengok keluar jendela dan mengikuti arah
pandangan Jong Hoon. Awalnya ia masih tak percaya. Kemudian ia memperhatikan
lurus pandangannya Jong Hoon. Tepat sekali. Arah matanya lurus mengarah pada
Jang Mi yang sedang duduk dibangku panjang disamping lapangan basket.
Min Hyun
menyikut lengan Kim Joon sambil tersenyum. Ia menyuruh Kim Joon untuk ikut
melihat keluar jendela. Kim Joon sempat bingung. Melihat Min Hyun yang tiba2
menyuruhnya melihat kebawah. Saat Min Hyun menunjuk keberadaan Jang Mi. dan
menunjuk kearah Jong Hoon yang tengah memperhatikannya. Barulah ia mengerti
maksud sahabatnya itu. Ternyata Jong Hoon sedang jatuh cinta.
“Hati-hati, mata mu bisa keluar”, canda Kim Joon sembari
menepuk lengan Jong Hoon.
Jong Hoon sedikit terkejut dan tersadar. Kedua temannya
tengah memandang dirinya dengan tatapan dan senyuman yang tidak biasa.
“Mwoya?? Kau ingin mengejek ku?”, tanya Jong Hoon
langsung yang membuat kedua temannya itu terkekeh.
“Aku tahu kalau pada akhirnya nanti kau akan suka pada
Jang Mi”, goda Min Hyun.
Jong
Hoon hanya diam. Tidak ingin menanggapi ucapan Min Hyun. Ia lebih memilih
memperhatikan Jang Mi.
###
“Jang Mi”, panggil Jong Hoon saat melihat Jang Mi akan
keluar dari pagar sekolah.
Jang Mi menoleh dan melihat Jong Hoon yang berlari
kearahnya.”Wae??”
Jong Hoon menunjukan dua tiket film padanya. Jang Mi
menatap tiket itu kemudian menatap Jong Hoon.
“Ige mwoya??
Jong Hoon menarik tangan Jang Mi. dan meletakkan dua
lembar tiket itu ditangannya. “Aku mengajak mu untuk menonton film bersama”,
ucap Jong Hoon sembari tersenyum pada Jang Mi.
“Geureom”, sambut Jang Mi senang. Senyum di bibir Jong
Hoon semakin mengembang.”Kapan kita akan pergi?”, tanya Jang Mi.
“Malam ini”
Jang Mi seakan berpikir, kemudian ia mengangguk menerima
ajakan Jong Hoon. “Baiklah. Kita akan bertemu disana. Annyeong”, ucap Jang Mi
sembari berlalu pergi.
“Ani”, Jong Hoon menahannya. Jang Mi menoleh kembali pada
Jong Hoon.”Biar aku yang jemput. Kau bisa mengirimkan alamatmu nanti”, ucap
Jong Hoon sembari mengeluarkan ponselnya. Ia meminta Jang Mi untuk memasukan
nomornya. Setelah itu, ia mencoba menelepon nomor Jang Mi.
“Nah, itu nomor ku. Kau email saja aku. Okeh”, Jang Mi
mengangguk. Jong Hoonpun pamit untuk pergi.
###
Jang Woo
sedari tadi memperhatikan adiknya itu. ia heran kenapa tampilan Jang Mi biasa
saja. bukannya ia akan pergi bersama seorang namja. Setidaknya kan ia harus
berdandan.
Dengan
sedikit rasa penasaran, ia pun menghampiri Jang Mi. Memperhatikannya dari atas
kebawah. Serta menggelengkan kepalanya. Jang Mi yang bingung melihat Jang Woo
pun bertanya.
“Waeyo oppa??”,
Celana jeans, hoodie, serta rambut yang diikat
berantakan. Jang Woo kembali menggeleng.”Kau mau pergi bersama namja yang waktu
itu kan??”, Jang Mi mengangguk.
“Kau tidak berdandan. Tampilanmu ini biasa sekali”,
kritik Jang Woo. Bagaimanapun ia ingin melihat adiknya ini cantik didepan
seorang namja.
“Untuk apa? Kami kan hanya pergi menonton”, jelas Jang
Mi. ia benar2 tidak mengerti maksud Jang Woo.
“Bukannya kalian berkencan??”
Sebelah kening Jang Mi terangkat,”Huh?? Kencan??”,ia
tertawa sambil menggoyangkan sebelah tangannya.”Kami hanya pergi menonton oppa.
Mana mungkin itu bisa disebut kencan. Lagipula kami hanya berteman”, jelas Jang
Mi.
“Tapi tetap sa---“
“Mianhae oppa, aku harus pergi. Jong Hoon sudah menunggu
didepan”, ucapnya memotong pembicaraan Jang Woo. Karena Jong Hoon sudah
mengirimkannya pesan bahwa ia sudah ada didepan rumahnya.
“Opaa, na galkke”, pamit Jang Mi.
“Eoh, joshimhae”, Jang Woo melambai pada Jang Mi sembari
memperhatikan Jang Mi yang perlahan pergi.
“Kau tinggal bersama namja itu??”, tanya Jong Hoon
penasaran. Sebenarnya ia masih tidak tahu bahwa Jang Woo adalah kakak Jang Mi.
dan itu membuatnya sedikit cemburu. Karena Jang Mi terlihat akrab dengan Jang
Woo.
“Eoh, Geureom”, jawab Jang Mi sangat jelas.
Jawaban Jang Mi membuatnya sedikit kaget. Ia menoleh pada
Jang Mi. dan sempat tidak memperhatikan jalan. Tapi Jang Mi segera menegurnya.
“Sudah berapa lama kau tinggal bersamanya??”
“Sangat lama”
“Huh??”, Jong Hoon sedikit terkejut. Oke, dengan sedikit
penjelasan dari Jang Mi cukup membuatnya kecewa. Ia sudah tidak ada harapan
lagi dengan yeoja ini.
“Wae?? Dia oppa ku”, jelas Jang Mi. kata2 singkat itu
membuat perasaan Jong Hoon kembali tenang. Ia tiba2 tersenyum. Dan membuat Jang
Mi yang menjadi aneh melihatnya.
“Aku kira dia pacarmu?”, ucap Jong Hoon. Ia merasa tidak
enak hati. Karena sudah menuduh Jang Mi.
“Pacar?? Tentu saja bukan”, Jang Mi terkekeh. Menurutnya
Jong Hoon benar2 lucu.
Jong Hoon
membantu Jang Mi turun dari mobilnya. Jang Mi sempat menatap aneh pada Jong
Hoon. Ia merasa aneh dengan sikap Jong Hoon akhir2 ini. Tapi, ia tidak ingin
mengambil pusing. Selama hubungan mereka baik. Jang Mi tidak akan
mempermasalahkannya.
Selama
dua jam, mereka sangat menikmati film yang mereka tonton. Tapi sebenarnya Jong
Hoon tidak sepenuhnya fokus pada jalan cerita film yang diputar itu. tatapannya
hanya lurus pada Jang Mi yang benar2 fokus pada film yang ditontonnya.
Jong
Hoon hanya memikirkan bagaimana caranya ia menyampaikan perasaannya pada Jang
Mi. ia benar2 tidak bisa menahannya lagi. Ucapan Min Hyun ada benarnya. Aku
harus bertindak sebelum ada orang lain yang mendahuluinya.
Jong
Hoon mengajak Jang Mi kesebuah cafe yang berada dilantai bawah. Ditempat mereka
menonton. Jong Hoon menyuruhnya untuk menunggunya sebentar disana, setelah ia
memesankan minum untuk Jang Mi. perlahan Jong Hoon meninggalkan Jang Mi yang
tengah menikmati minumannya.
Ia
berjalan mencari sesuatu yang akan diberikannya pada Jang Mi. pilihannya jatuh
pada bunga. Ia membeli sebuket bunga mawar berwarna pink. Dengan senyum yang
mengembang ia kembali mendatangi Jang Mi.
Ia
perlahan berjalan kearah Jang Mi dengan buket bunga yang berada dibelakang
punggungnya. Saat itu Jang Mi sama sekali tidak menyadari Jong Hoon yang sudah
kembali. Karena ia fokus saja pada minuman yang ada didepannya. Sambil
memainkan sendok dan terus mengaduk hot cappucino itu. mungkin ia merasa bosan
menunggu Jong Hoon.
Sampai
akhirnya Jong Hoon sudah duduk dihadapannya dan menegurnya.
“Aaa, kau sudah kembali”, ucap Jang Mi yang diikuti
dengan anggukan Jong Hoon.
“Kau kenapa ada yang lucu?”, tanya Jang Mi yang merasa
aneh pada Jong Hoon karena terus-terusan tersenyum.
Secara
tiba2 Jong Hoon mengeluarkan sebuket bunga dari belakang punggungnya kedepan
Jang Mi. Yeoja itu setengah terkejut melihat buket bunga itu. ia menatapnya
kemudian menatap Jong Hoon. Dengan masih menyunggingkan senyumnya.
“Kau memberikannya padaku?”, tanya Jang Mi sembari
menunjuk pada dirinya sendiri.
“Dangyeonhaji. Badajwo”, ucap Jong Hoon lembut. Dengan
senang hati pun Jang Mi menerimanya.
“Woa,, yeppeuda”, pujinya
melihat bunga yang ada ditangannya. Dan itu membuat senyum Jong Hoon
semakin berkembang.
“Geurigo, neol malhago shipeo”
“Mwondeyoo??”, Jang Mi menatap Jong Hoon. Dan itu membuat
Jong Hoon semakin gugup.
Jong Hoon memberanikan dirinya. Ia menatap lurus kemata
Jang Mi. Jang Mi bisa merasakan sesuatu yang aneh dari maksud tatapan Jong
Hoon.
“Na yeoja chingu wonhajullae??”, tanya Jong Hoon. Ia
berharap Jang Mi akan mengatakan ‘Ya’. Tapi Jang Mi hanya menatapnya. Tatapan
kaget.
“Neo jinsimiya???”, tanya Jang Mi. pengucapannya terasa
berat.
“Eoh”, sahut Jong Hoon seraya mengangguk.
“Mianhae”, jawab Jang Mi akhirnya. Jong Hoon hanya bisa
tertunduk mendengar jawaban Jang Mi.
“Tapi kita masih bisa berteman. Aku tidak ada perasaan
apa2 padamu Jong Hoon-ssi”, jelas Jang Mi.
Jong Hoon menganggkat kepalanya yang tertunduk. Kemudian
menatap Jang Mi.”Geuman”, seru Jong Hoon.”Aku tidak ingin kau memanggilku
dengan sebutan –ssi. Bersikaplah informal pada ku Jang Mi”, protes Jong Hoon.
“Huh??”, ucap Jang Mi bingung.
“Kau ingin kita berteman kan??”, Jang Mi
mengangguk.”Kalau begitu jangan pernah lagi memanggil ku dengan sebutan ‘Jong Hoon-ssi’, ara??”, Jang Mi
kembali mengangguk walaupun ia sempat tidak mengerti.
“Geurae Joonie”, ucap Jang Mi tiba2. Dan membuat Jong
Hoon tersenyum.
“Joha”, serunya.”Teruslah memanggilku seperti itu”,ucap
Jong Hoon. Obrolan awal mereka sempat terlupakan. Jang Mi pun merasa lega.
“Ah, aku tidak akan memaksamu untuk cinta padaku. Tapi
aku akan mencoba untuk membuat mu mencintaiku secara perlahan”, ucap Jong Hoon
menggoda seraya mengedipkan sebelah matanya.
“Kau bercanda???”, Jang Mi tidak percaya Jong Hoon akan
bersikap seperti itu padanya. Setahunya Jong Hoon adalah namja yang selalu
bersikap dingin. Tapi ini sangat bukan seperti dirinya.
“Apa kau lihat aku sedang bercanda??”, Jang Mi menggeleng
lemah. dari tatapan Jong Hoon. Ia benar2 serius mengatakannya.
“Oke, baiklah. Semoga saja kau bisa terima kalau nantinya
kita tetap berteman”
“Bisa kita lihat nanti”, ucap Jong Hoon seakan menantang.
“Yah, baiklah. Kuharap kau bisa menerimanya”, ucap Jang
Mi seraya beranjak dari kursi dan berjalan melewati Jong Hoon.
“Ah, chamkan”, Jang Mi berbalik. Begitu juga dengan Jong
Hoon yang berbalik dan menatap Jang Mi.
“Jangan lupa. Bayar minumannya”, pinta Jang Mi yang
diikuti dengan tawanya.
”Arayo”, Jong Hoon pasrah
Continue...
0 komentar:
Posting Komentar